Akun media sosial yang dikontrol oleh bot komputer (akun bot) telah semakin umum ditemukan di banyak platform media sosial dan aplikasi perpesanan. Jumlahnya terus tumbuh mengambil manfaat dari teknologi AI generatif seperti Large Language Model (LLM) sejak 2022.
Hasilnya, semakin mudah dan murah membuat konten AI
menggunakan ribuan bot yang secara gramatikal benar dan meyakinkan mengikuti
situasi yang berbeda-beda pula. "Kini jauh lebih mudah untuk membuat
kustom model-model bahasa besar ini untuk audiens yang spesifik dengan dengan
pesan yang spesifik pula," kata Paul Brenner dari Pusat Riset Komputasi di
University of Notre Dame, Indiana, AS.
Dalam risetnya, Brenner dan koleganya menemukan kalau
kemampuan responden untuk membedakan bot yang ditenagai AI dari manusia hanya
sebesar rata-rata 42 persen. Kemampuan itu tak lebih besar meski kepada para
responden telah disampaikan kalau mereka mungkin akan berinteraksi dengan
bot.
Tempo menjajal menjadi satu responden dalam riset itu seperti yang ada di situs nd.qualtrics.com. Di sana, Brenner menyediakan sebuah situasi berupa pemberitaan mengenai bocoran tentang regulasi AI di Uni Eropa yang akan membebaskan model-model sumber terbuka dari aturan yang ketat.
Lalu ada lima respons netizen atas kabar itu. Responden
diminta mengidentifikasi mana respons yang berasal dari bot, menilai seberapa
nyaman atau tidak nyaman saat membaca interaksinya, serta menuliskan penjelasan
bagaimana bisa membedakannya. Dari lima respons itu, Tempo menebak dua dari
tiga yang benar dari bot AI.
Menurut Brenner, ada beberapa cara yang dapat membantu
mengidentifikasi akun bot AI.
Berikut 5 cara yang bisa digunakan apakah sebuah akun media sosial adalah bot AI:
- Emoji dan Hashtag: penggunaannya yang dirasa berlebih bisa jadi satu pertanda
- Frase, Diksi, atau Analogi yang Tak Umum: Penggunaan kata-kata yang tidak biasa dapat mengindikasikan sebuah bot AI
- Repetisi dan Struktur: Bot-bot bisa jadi menggunakan kata-kata yang berulang yang mengikuti bentuk yang serupa atau rigid dan mereka mungkin menggunakan secara berlebihan beberapa istilah slang.
- Bertanya: Ini dapat mengungkap kurangnya pengetahuan bot tentang sebuah topik--terutama tentang lokasi dan situasi yang lokal.
- Menduga yang Terburuk: Jika sebuah akun media sosial bukan sebuah kontak personal dan identitas mereka tak pernah tervalidasi dan terverifikasi secara jelas, dia bisa jadi sebuah akun bot AI.
Sumber : https://tekno.tempo.co/read/1917511/5-cara-kenali-akun-bot-ai-yang-merajalela-di-medsos-dan-aplikasi-pesan
No comments:
Post a Comment