Monday 3 July 2023

5 Teknologi Pertanian Israel Termasyur, No. 1 dan 4 Paling Banyak Diterapkan di Indonesia, Cocok Untuk NTT


Israel merupakan salah satu negara yang memiliki teknologi pertanian yang sangat maju. Beberapa teknologi pertanian yang dikembangkan oleh Israel dan diadopsi dimana-mana termasuk Indonesia, antara lain:

1# Pengolahan air

Pengolahan air adalah proses untuk mengubah air mentah menjadi air yang aman dan layak untuk dikonsumsi atau digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk pertanian. Di daerah yang kering seperti Israel, pengolahan air menjadi hal yang sangat penting dalam memenuhi kebutuhan air untuk pertanian dan keperluan hidup sehari-hari.

Beberapa teknologi pengolahan air yang dikembangkan oleh Israel antara lain:

  1. Desalinasi air laut. Israel telah mengembangkan teknologi desalinasi air laut yang sangat maju. Teknologi ini mengubah air laut menjadi air tawar yang aman untuk digunakan. Israel telah menjadi salah satu negara terdepan dalam penggunaan teknologi desalinasi air laut.
  2. Pengolahan air limbah. Israel juga menggunakan teknologi pengolahan air limbah untuk menghasilkan air yang dapat digunakan kembali. Air limbah diolah melalui proses biologis dan kimia sehingga menjadi air yang bersih dan aman untuk digunakan.
  3. Sistem irigasi tetes. Sistem irigasi tetes merupakan teknologi irigasi yang sangat efisien. Teknologi ini mengalirkan air ke tanaman melalui pipa dengan diameter kecil dan lubang-lubang kecil, sehingga air diserap oleh tanaman secara perlahan-lahan dan efisien.
  4. Sistem pengumpulan air hujan. Israel menggunakan teknologi pengumpulan air hujan untuk mengumpulkan air hujan dan menyimpannya dalam tangki. Air hujan tersebut kemudian diolah sehingga dapat digunakan untuk berbagai keperluan.

Dengan teknologi pengolahan air yang maju ini, Israel berhasil mengatasi masalah kekurangan air dan memenuhi kebutuhan air untuk pertanian dan keperluan hidup sehari-hari.

2# Teknologi biosensor

Teknologi biosensor adalah teknologi yang memungkinkan penggunaan sensor dan biologi untuk mendeteksi dan memantau suatu zat atau kondisi di lingkungan tertentu. Dalam konteks pertanian, teknologi biosensor dapat digunakan untuk memantau pertumbuhan tanaman, kandungan nutrisi dalam tanah, dan kondisi lingkungan lainnya yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman.

Beberapa aplikasi teknologi biosensor yang dikembangkan oleh Israel dalam bidang pertanian antara lain:

  1. Pengukuran kandungan nitrogen. Tanaman membutuhkan nitrogen untuk tumbuh dengan baik. Teknologi biosensor dapat digunakan untuk mengukur kadar nitrogen dalam tanah secara real-time dan memberikan informasi yang akurat mengenai kebutuhan pupuk tanaman.
  2. Monitoring kelembaban tanah. Kelembaban tanah yang tepat sangat penting untuk pertumbuhan tanaman. Teknologi biosensor dapat memantau kelembaban tanah secara real-time dan memberikan informasi yang akurat mengenai kebutuhan irigasi tanaman.
  3. Monitoring pH tanah. pH tanah yang tepat juga sangat penting untuk pertumbuhan tanaman. Teknologi biosensor dapat memantau pH tanah secara real-time dan memberikan informasi yang akurat mengenai kebutuhan penyesuaian pH tanah.
  4. Deteksi hama dan penyakit. Teknologi biosensor juga dapat digunakan untuk mendeteksi hama dan penyakit pada tanaman secara dini. Hal ini memungkinkan petani untuk mengambil tindakan yang cepat dan tepat untuk mengendalikan hama dan penyakit tersebut.

Dengan menggunakan teknologi biosensor, petani di Israel dapat memantau kondisi tanaman secara real-time dan mengambil tindakan yang tepat untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen.

3# Pertanian vertikal

Pertanian vertikal adalah teknologi pertanian yang menghasilkan tanaman secara vertikal dengan memanfaatkan ruang secara efisien, seperti dinding atau menara vertikal.

Pertanian vertikal memungkinkan petani untuk menghasilkan tanaman dalam jumlah besar dengan menggunakan sedikit ruang dan mengurangi penggunaan air dan pupuk.

Beberapa keuntungan dari teknologi pertanian vertikal antara lain:

  1. Hemat ruang. Dalam pertanian vertikal, tanaman ditanam secara vertikal dalam ruang yang terbatas, sehingga dapat menghemat ruang. Hal ini sangat penting di kota-kota yang padat penduduknya dan memiliki lahan terbatas.
  2. Hemat air. Dalam pertanian vertikal, penggunaan air dapat diatur dengan cermat untuk memastikan tanaman mendapatkan jumlah air yang tepat dan tidak ada yang terbuang.Hal ini mengurangi penggunaan air dan membantu menghemat sumber daya air.
  3. Hemat pupuk, Dalam pertanian vertikal, pupuk dapat disalurkan langsung ke akar tanaman, sehingga penggunaan pupuk dapat diatur dengan lebih efisien. Hal ini mengurangi penggunaan pupuk dan membantu mengurangi polusi lingkungan akibat pemakaian pupuk.

Menghasilkan tanaman sepanjang tahun. Dalam pertanian vertikal, lingkungan tumbuh tanaman dapat dikontrol dengan lebih baik, seperti suhu, cahaya, dan kelembaban udara.

Hal ini memungkinkan petani untuk menghasilkan tanaman sepanjang tahun, tanpa tergantung pada musim.

Di Israel, teknologi pertanian vertikal telah dikembangkan dan digunakan secara luas untuk menghasilkan tanaman seperti sayuran, buah-buahan, dan bunga.

Pertanian vertikal membantu petani menghasilkan tanaman dengan efisien dan ramah lingkungan, sehingga dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah kekurangan lahan, air, dan pupuk di masa depan.

4# Pertanian organik

Pertanian organik adalah metode pertanian yang menghasilkan produk pertanian dengan menggunakan bahan-bahan organik dan meminimalkan penggunaan pestisida dan pupuk kimia sintetis.

Pertanian organik juga mempromosikan kesehatan tanah, lingkungan, dan manusia dengan memanfaatkan teknik seperti rotasi tanaman, penggunaan pupuk hijau, dan pengendalian hama alami.

Beberapa keuntungan dari pertanian organik antara lain:

  1. Kualitas produk yang lebih baik. Tanaman yang ditanam dengan pertanian organik cenderung memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi dan rasa yang lebih baik karena tanahnya yang lebih sehat dan bebas dari residu pestisida.
  2. Ramah lingkungan. Pertanian organik tidak menggunakan pestisida dan pupuk kimia sintetis, sehingga membantu mengurangi polusi lingkungan dan menjaga keanekaragaman hayati di sekitar area pertanian.
  3. Kesehatan manusia. Konsumsi produk pertanian organik dapat mengurangi paparan manusia terhadap residu pestisida dan bahan kimia berbahaya lainnya.
  4. Konservasi sumber daya alam. Pertanian organik mengurangi penggunaan bahan kimia sintetis yang dapat menguras sumber daya alam seperti air dan tanah, serta mengurangi penggunaan energi fosil untuk produksi pupuk.

Di Israel, pertanian organik telah menjadi tren yang semakin populer.

Kondisi iklim yang gersang dan perairan yang terbatas di negara tersebut telah mendorong para petani untuk mencari solusi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Salah satu contoh pertanian organik di Israel adalah perkebunan anggur organik di Galilea, yang menggunakan metode pertanian organik untuk menghasilkan anggur berkualitas tinggi.

5# Penggunaan drone

Penggunaan drone dalam pertanian merupakan salah satu teknologi pertanian modern yang berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir.

Drone atau pesawat tanpa awak ini memungkinkan petani untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat tentang tanaman, lingkungan pertanian, dan sumber daya alam yang tersedia.

Beberapa manfaat penggunaan drone dalam pertanian antara lain:

  1. Pengawasan tanaman. Drone dapat dilengkapi dengan kamera dan sensor yang memungkinkan petani untuk mendapatkan informasi yang akurat tentang kesehatan tanaman, seperti tingkat kelembaban, kandungan nutrisi, dan kepadatan tanaman. Hal ini memungkinkan petani untuk mengetahui kondisi tanaman dengan lebih cepat dan akurat, sehingga dapat mengambil tindakan yang tepat untuk mencegah kerusakan atau penyakit.
  2. Pemetaan lahan. Drone dapat digunakan untuk memetakan lahan pertanian dengan lebih akurat, sehingga petani dapat mengetahui informasi tentang topografi, ketinggian, dan kemiringan lahan. Informasi ini dapat membantu petani dalam pengaturan irigasi, pemupukan, dan pengendalian gulma.
  3. Pengendalian hama dan penyakit. Drone dapat dilengkapi dengan sistem pengendalian hama dan penyakit yang dapat membantu petani dalam memantau dan mengendalikan populasi hama dan penyakit tanaman.
  4. Efisiensi dan penghematan waktu. Penggunaan drone dapat mengurangi waktu dan biaya yang diperlukan dalam pengawasan dan pemetaan lahan pertanian, serta mengurangi risiko kecelakaan yang mungkin terjadi saat melakukan pekerjaan yang berbahaya.

Di Israel, penggunaan drone dalam pertanian sudah cukup populer. Beberapa perusahaan dan startup Israel telah mengembangkan drone dengan teknologi canggih untuk mendukung pertanian modern. Salah satu contohnya adalah perusahaan AgriTask yang menyediakan solusi teknologi pertanian yang mencakup penggunaan drone


Sumber : suluhdesa.com

No comments:

Post a Comment