Untuk menjawab pertanyaan terkait siapa orang terkaya di NTT, tentu bukan hal yang mudah. Perlu melakukan pendataan menyeluruh terkait harta kekayaan orang-orang di NTT.
Sebab, secara umum pekerjaan masyarakat NTT beragam, ada
yang menjadi pejabat daerah, petani, pengusaha, peternak, wiraswasta, dan masih
banyak lagi. Karena itu mengetahui siapa orang terkaya di NTT tentunya cukup
sulit.
Karena itu, satu-satunya yang bisa diketahui jumlah
kekayaanya adalah pejabat daerah. Sebab, mereka punya alat ukur untuk
mengetahui harta kekayaan yaitu Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN).
Maka berdasarkan LHKPN tersebut dapat diketahui bahwa orang
terkaya di NTT adalah seorang pejabat negara.
Namun, karena ini menggunakan standar LKHPN, bukan tidak
mungkin ada begitu banyak juga orang kaya lain di NTT selain pejabat.
Lantas siapa Pejabat terkaya di NTT versi LKHPN?
Pejabat terkaya di NTT versi LKHPN adalah mantan Wali Kota
Kupang, Jefri Riwu Kore. Berdasarkan LHKPN tahun 2022, harta kekayaan Jefri
Riwu Kore berjumlah Rp 167,4 miliar. Asetnya didominasi aset tanah dan
bangunan, serta aset kas dan setara kas.
Politisi Demokrat itu bahkan menempati posisi tertinggi
perolehan harta kekayaan untuk semua pejabat negara di NTT.
Jefri bahkan melewati Gubernur NTT, Viktor Bungtilu
Laiskodat yang hanya memiliki harta kekayaan senilai Rp 33.637.166.538 pada
tahun 2021.
Jefri Riwu Kore adalah sorang politisi. Sebelum menjadi Wali
Kota Kupang, ia pernah menjadi anggota DPR RI dapil NTT selama dua periode dari
Partai Demokrat.
Kemudian ia tercatat pernah menjadi Pengajar/Dosen pada
Universitas Pendidikan Nasional (UNDIKNAS) Denpasar-Bali (1987—1992), dan
Manajer Keuangan pada Puri Ratih Hotel, Industri Perhotelan, Kuta-Bali
(1989—1992).
Ia juga pernah menjadi Assistant Comptroller Nusa Indah
Hotel & Bali International Convention Center, Hotel Bintang 5, dan Industri
Jasa - Konvensi dan Eksibisi (MICE), Nusa Dua Bali (1992—1993) dan, Direktur
Utama PT. Putra Nusa Lontar, Industri Kantung Semen dan Laminasi (Fabrikasi),
Jakarta (2000).
Kemudian dari (1993-20027) ia menjadi Finance
Comptroller/Direktur Keuangan dan Pengawasan, Industri Jasa Konvensi dan
Eksibisi (MICE), Jakarta pada Balai Sidang Convention Center.*
No comments:
Post a Comment